Sabtu, 20 Desember 2014

[REVIEW] STAND BY ME DORAEMON



So i was hoping some new story or gadgets, but i found it none. Stand By Me is kinda a review for the entire series of Doraemon. Basically, Nobita's descendant sent Doraemon to change Nobita's future so he'll have a better future, which kinda make a paradox since Nobita's descendant is from his wedding with Jaiko, not Shizuka. I still don't understand this part tho, but i don't really care.


About the story, yeah, don't really that interesting tbh. It's just about Nobita's selfishness trying to get Shizuka from Dekisugi. Trying to impress her with Doraemon's gadgets. We know that how harder Nobita tried, he's still lost to Dekisugi. He give up, trying to give up but then it failed bc Shizuka is aware his strange act. He wonders what happen next. so he travelled through to the future, change it a bit and he got Shizuka as his wife at last. he come back to his era, say to Doraemon that he's so happy. Case closed.


Aren't they cute together?
I like this moment
Stand By Me climax is when Doraemon finally finish his misson to make Nobita happy, and he must go back to future. It's supposed to be a heartbreaking moment, but somehow, i can't get that emotion. it's a bit rushed at the end.
The thing is, i think with Doraemon left Nobita is fine. Don't need that april mop thing. I'm dissapointed. I was ready to go to Feels Island and grab a box of tissue, but i didn't cry. Okay i know the title said to Doraemon to always stand by Nobita, but it kinda crushed the time we just shed our tears (tho i didn't). I mean what's wrong with some angsty-feels?
I hope Doraemon finally left Nobita anyway.
The graphic is fine, so does the music.
Good quote done by Nobita, "She's everything to me. But if i really care about Shizuka, she's better off without me." OMG OMG OMG I MEAN HOW OLD ARE YOU SON YOU ALREADY CAN MAKE A GOOD QUOTE!! LOL.

This quote! :*
Anyway, since i was kid i'm watching Doraemon in TV with dubbed version. So when i streaming this film, i just found out that Nobita calls Shizuka with suffix -chan. Shizuka calls Nobita-san, and Dekisugi-kun. And Doraemon's voice is so fucking CUUUUTTEEE!!!!!! OMG!! XD

Maybe some of you will wonder why Shizuka chose Nobita over Dekisugi. This is Shizuka's reason: Because Nobita can't do things alone, so he must get a helper. When Dekisugi is good for his own way, and doesn't need help or anything.
So sweet, isn't it?

Bonus pic: Giant loves Suneo so much! LOL

Kamis, 26 Juni 2014

[REVIEW] STAND UP COMEDY INDONESIA SEASON 4



STAND UP COMEDY INDONESIA SEASON 4
LET’S MAKE LAUGH!
(Terereret ... tet! tet!)


STAND UP COMEDY INDONESIA

Stand Up Comedy adalah sebuah acara komedi dengan mempertontonkan satu orang di panggung dan mendengarkan cerita humornya. Kalau kata Dzawin (SUCI4 SHOW 1), acara ini tergolong acara yang mahal, karena digelarnya di kafe-kafe atau restoran. Tapi sebenarnya bukan cuma itu saja. Acara ini juga merupakan acara yang cerdas dan berbeda dari yang lain.
Mengutip dari sebuah blog rodasaut, Stand Up Comedy hadir di Indonesia diawali oleh Alm.Taufik Savalas lewat acaranya Comedy Cafe dan Ramon Papana sebagai pemilik Comedy Cafe yang sekarang dinobatkan sebagai Bapak Stand Up Comedy Indonesia. Namun acara ini tidak booming mungkin karena masyarakat belum mengerti apa maksud dari acara tersebut dan masih terdengar asing. Tapi perjalanan Stand Up Comedy di Indonesia tidak berakhir sampai disitu, para komedian-komedian kenamaan seperti Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika dan Abdel Achrian ikut berpartisipasi dalam kemajuan Stand Up Comedy di Indonesia.
Dan lihatlah sekarang, Stand Up Comedy kian diminati oleh banyak kalangan. Komunitas semakin menjamur dan bahkan ada ajang kompetisi yang bernama Stand Up Comedy Indonesia atau yang biasa kita sebut SUCI. Bersama Kompas TV, SUCI season 1 lahir tahun 2011 dan terus berkembang sampai sekarang, SUCI 4.
Aduh, basa-basinya kepanjangan ya? Maaf deh. Kali aja kan ada orang awam yang baca ini, dan kemudian tertarik untuk mendalami. Ya sudah, intinya tulisan ini isinya tentang review ajang kompetisi SUCI 4 dari audisi sampai grand final menurut pandangan saya. Iya pandangan saya, situ gak terima? Gak usah baca.
Di sini, review saya akan sangat panjang. Kata buku pelajaran, review itu mencakup keseluruhan isi buku/film dan membaginya menjadi beberapa poin. Tapi saya gak ngerti kenapa bisa jadi panjang. Sebelumnya saya memang sudah membagi secara garis besar tapi masih tetap tidak menyangka hasilnya bakal kayak gini.
Review akan terbagi menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah: Audisi SUCI 4, Perjalanan SUCI 4, Khas para komika dan istilah yang terlahir di SUCI 4, Pelatihan para komika dan VT yang gokil di SUCI 4, Yang berbeda di SUCI 4, The 3rd winner SUCI 4, Grand Final SUCI 4 dan yang terakhir adalah Kesimpulan serta saran untuk SUCI Kompas TV.
 

AUDISI SUCI 4

Audisi SUCI 4 diselenggarakan di Surabaya, Medan, Bandung, Bali, Jogja, Padang dan Jakarta. Beragam peserta yang masuk, lho! Yuk kita simak secara sekilas:


AUDISI SUCI 4 SURABAYA DAN MEDAN

Tidak hanya dari kota pahlwan ini saja, namun banyak yang rela untuk datang ke kota audisi dari jauh-jauh. Seperti contohnya yang berhasil masuk yaitu Abdur (@abdurarsyad) dari Timur yang sedang belajar di Malang dan Bakti dari Samarinda. Juga ada Yudit (@semanggipedes).
Act out dari komika season lalu pun menjadi tauladan (walaupun ambigu antara baik dan tidak). Ambil salah satu contoh, act out dari Babe (@babecabiita). Banyak peserta yang menirukan act out joget nya yang menurut saya absurd tapi kocak, lho. Dan lucu-lucu! Salah satunya adalah Arif (@arif_alfiansyah).
Selain itu ada hal yang tidak biasa, yaitu komika yang membawa biola. Dia adalah Dodit (@Dodit_Mulyanto).

Medan pun gak kalah asik lho. Kota tempat Babe Cabita bernapas tersebut juga punya banyak komik yang unik. Dari logat, materi dan sampai pantun khas Medan. Di kota ini juga, ada satu komika perempuan yang akhirnya mampu masuk ke 20 besar SUCI 4. Siapa lagi kalau bukan Gita (@bhebhita). Walaupun badannya besar, tapi kayaknya big is beautiful and powerful. Dia bahkan menggunakan keadaannya sebagai sebuah materi yang kocak untuk disimak.


AUDISI SUCI 4 BANDUNG DAN BALI

Bandung adalah kota fashion. Banyak orang mengatakan kalo Bandung itu paris van houten. Eh maksudnya paris van persie. Ehh maksudnya paris van java. Jadi tidak sedikit peserta yang menggunakan pakaian yang unik dan aneh.
Yang lolos di audisi Bandung ini, jelas ada. salah satunya yaitu Sri Rahayu (@srirahayukk). Lalu ada juga peserta lolos yang jago beatbox, Yudi (@YudiSulton). Yudha Khan (@yudha_khan) yang sudah ikut SUCI berkali-kali dan akhirnya tembus juga. Dulu mungkin dia pake pembalut ya, makanya ga tembus-tembus. Dan juga Irfan (@IrfanFzn).
Audisi komedi seperti ini gak menutup buat anak pesantren. Kita bisa lihat dari Dzawin (@Dzawinur) yang sukses membawa golden ticket dengan bitnya yang mandi rame-rame berlima di pesantren! Walaupun jurinya sempat ngerjain dengan ngatain kalau muka Dzawin itu jelek. Hahaha!

Bali gak mau kalah. Seperti Yudha Khan, ada seorang peserta yang berkali-kali ikut SUCI namun tidak dipanggil ke Jakarta, dan akhirnya di SUCI 4 ini dia dipanggil (Yang Maha Kuasa). Bercanda ah, dipanggil ke Jakarta maksudnya. Dia adalah Liant (@LiantLin).
Juga ada Koji (@KojiAsoy) yang datang bukan untuk audisi malah untuk jualan kaos.


AUDISI SUCI 4 JOGJA DAN PADANG

Banyak peserta yang semangat mengikuti audisi di Jogja. Namun semangat saja tidak akan bisa membawa pulang golden ticket. Tentu saja tidak semua yang bisa lolos, hanya beberapa. Salah satunya adalah Beni (@Benidictivity), si batak yang tinggal di Jogja sama seperti Bene Dion (@bene_dion). Dan tidak lupa peserta mahasiswa sastra arab, Hidfzi (@hifdzikhoir).

Lalu di Padang juga ada si jagoan berkemampuan act out yang ciamik, Pras Teguh (@Praz_Teguh).


AUDISI SUCI 4 JAKARTA

And back to the central city, Jakarta. Di Jakarta banyak peserta yang mengikuti, namun tidak sedikit yang berujung pada kegagalan. Tidak semua sih, ada yang lolos juga kok. Seperti yang jauh-jauh dari Lampungkelihatan banget logatnya, Wendi (@newendi).
Lalu Yudha Keling (@yudhakhel), orang yang dari awal audisi aja udah kelihatan bingung dan cocok banget buat diketawain. Belum-belum para juri udah bully dia, kasian sih. Tapi kayaknya dia oke-oke aja, jadi ya saya ikut ketawa, HAHAHAHAHAHA!
Ada juga peserta yang terkenal dengan persona lebaynya, yaitu Coki (@pardedereza). Aktingnya yang bagus membuat bit imajinatifnya menjadi kompor gas dan dia berhasil menaklukan para juri.
Peserta dari pinggiran Jakarta ternyata juga ada, siapa lagi kalau bukan orang-orang betawi. Salah satu peserta betawi yang lolos adalah David Nurbianto (@davidnurbianto), tukang ojek yang mencari peruntungan di SUCI 4.


Semua pasti udah notice kalau yang saya sebutin di atas adalah 20 besar komika dari SUCI 4. Bukan berarti hanya mereka yang mendapatkan golden ticket. Sebenarnya banyak, tapi tidak terpanggil ke Jakarta.


PERJALANAN SUCI 4

PRE-SHOW

Yak, dengan terkumpulnya 20 besar komika SUCI 4, Kompas TV mengadakan PRE-SHOW. Karena pesertanya banyak, maka para komika dibagi menjadi dua. Sehingga ada PRE-SHOW 1 dan PRE-SHOW 2.
Di PRE-SHOW 1 ada: Irfan, Pras Teguh, Koji, Yudha Keling, Yudi, Abdur, Sri Rahayu, Coki, Dzawin dan Dodit. Di PRE-SHOW 2 ada: Hidfzi, Beni, Yudha Khan, Gita, Wendy, Liant, Bhakti, Arif, David dan Yudit.
Dengan adanya PRE-SHOW, sayang sekali empat komika di atas langsung di-closemic. Empat orang itu adalah Irfan, Koji, Yudi dan Bhakti. Sedikit info kalau PRE-SHOW ini hanya terdapat dua juri yaitu Raditya Dika (@radityadika) dan Indro Warkop (@Indro_Warkop), belum ada tambahan juri ketiga.

SHOW 1

Tersisa 16 komika SUCI 4 dan mereka mengadakan SHOW 1! Para komika dipermak sedemikian rupa, dikata jeans kali ya hahaha. Walaupun menurut saya gak begitu ada perubahan seperti Yudha Keling yang tetap hitam, Beni yang masih kayak orang ngelamun dan Sri yang masih aja ceking, SHOW 1 ini patut untuk ditonton! Lagipula ada Ko Ernest! Kyaaa! Koko, mumumu! Ehm. Bercanda bercanda, hehe. Tapi kalo Ko Ernest mumumu saya balik sih saya anggap serius, ciaaat.


Para juri pun hadir lengkap, dengan adanya Feni Rose (@FeniRose_) dan satu juri tamu yaitu Jonathan Armstrong atau akrab dipanggil Jono (@nyep_nyep). Dan akhirnya yang harus closemic di SHOW 1 dengan tema awal karir ini adalah Gita. Padahal menurut saya lumayan lucu kok, apalagi waktu perutnya geter-geter meragain alat pelangsing badan. Kak Gita jangan geter-geter dong, kasian bayi di dalamnya udah kayak harlem shake. Hehe, bercanda!

SHOW 2

SHOW 2 kali ini langsung meng-closemic-kan dua komika, yaitu Yudit dan Yudha Khan. Tapi di sini juga ada kejutan lho, bagi Yudha Keling dan Arif. Yang awalnya dimarah-marahin sama juri, dan ternyata lagi dikerjain karena mereka ulang tahun! Cieee. Para juri bakat banget ya marahin orang. Hehe, bercanda.
By the way di SHOW 2 dengan tema musik ini saya paling suka sama penampilannya Pras. Cewek-cewek gini saya suka lho sama musik keras, iya semacam batu dipukul-pukul. Bukan bukan, ya saya suka dengan band Linkin Park, Avenged Sevenfold dan yang paling keras Asking Alexandria. Bukan Underground sih, tapi Hardcore. Dan yang gak terlupakan sampai sekarang adalah gaya Pras yang habis screamo ‘one two three four!’ dia langsung nyanyi jugijagijugijagijug ... kereta berangkat!’ BUSET itu saya ngakak sampai berbusa men. Hahaha!

SHOW 3

SHOW 3 dengan tema makanan, akhirnya mengantarkan Beni yang biasa dipanggil Beni untuk closemic malam itu. Sebenarnya saya berharap lebih untuk Kak Beni ini, karena saya suka mukanya, datar gitu tapi lucu. Apalagi kalimat andalannya yang sudah saya sebutkan tadi. ‘Nama saya Beni, biasa dipanggil Beni.’
Beni ini agak mirip-mirip Fico ya, dari segi bercandanya maupun dari segi muka, ups! Hehe. Ya dari bitnya seperti ‘hari ini saya sedih ya, karena gak ada yang ngucapin selamat ulang tahun. Padahal saya gak ulang tahun.’ ‘kalian semua sehat? Saya enggak.’ ‘... saya itu religius banget ya. Sebelum doa itu saya doa.’ Itu absurd tapi kenapa kok lucu?! 

SHOW 4

Saya agak kecewa dengan SHOW 4 dengan tema gadget ini, karena ada beberapa komika yang sangat terlihat mikir di atas panggung dan bahkan nge-blank. Dan akhirnya Wendi, komika asal Lampung yang gak suka kalo disamain sama Andika ini harus closemic malam itu.

Tapi yang menurut saya terbaik adalah penampilan Abdur (walaupun dia juga terlihat mikir). Dia menceritakan bagaimana perkembangan teknologi di Timur dan menyamakannya seperti orang atheis belajar Ketuhanan. Saya ketawa, tapi juga merasa miris sebenarnya. Dan Abdur di sini sudah mulai menyebutkan tokoh-tokoh ciptaan dia sendiri, Marten dan Ursula.

SHOW 5

Yudha Keling adalah komika yang tersingkir pada SHOW 5 kali ini. Dengan tema film, saya rasa dia lucu kok. Tapi mungkin dia tidak berkembang sepesat komika lainnya, sehingga nilai dia terendah dan harus closemic. Saya juga agak gimana gitu sama kebiasaan tangan kirinya yang kayak lagi sakau gitu. Dia dulu pernah kesambet Giring Nidji mungkin ya?
Yang pasti saya bakal merindukan muka puas Kak Radit waktu ngatain Kak Yudha Keling. Kayaknya bahagia gitu. Dan Yudha Keling pun sering menggunakan materi dari itu, jadi dia bukannya ngelawan tapi semacam menerima keadaan. Sabar ya Kak ... 
By the way, di SHOW 5 ini, saya paling suka sama penampilannya Dzawin. Bitnya yang gokil yaitu ‘Film action Thailand itu gak sinkron sama bahasa dan logatnya.’ Dari sini saya mulai mikir, Dzawin ini calon kuda hitam. Bukan karena dia hitam, ini serius.

SHOW 6

Temanya politik banget, nih! Tentang Caleg dan tetek bengek-nya (itu bahasa jawa. Jangan berpikiran kotor!). Sangat disayangkan, satu-satunya komika perempuan harus mengakhiri hidupnya. Ralat, mengakhiri perjalanan Stand Up-nya di SUCI 4 ini. Siapa lagi kalau bukan Sri Rahayu. Tetap semangat ya Kak ...
Saya suka dengan penampilannya Coki. Seperti biasa bit imajinatifnya itu gokil banget. Saya gak berhenti ketawa waktu nonton ini! Ya kali ada dukun yang nyoblos trus yang dicoblos mati (kena santet)? Dan pikirannya itu menjelajah sampai mana ya, sampai kepikiran Dora and the exploler ikutan nyoblos? Lalu: ‘anda mau menyoblos? Anda memilih bilik satu, bilik dua, atau sesuatu di kantong saya?’ dikata gameshow yang itu ya, hahaha. Sampai Abdur pun pernah menggunakan itu (SUCI 4 SHOW 11 speak up game).
Bit yang paling pecah pada kali ini dimiliki oleh Dodit! ‘Rakyat, golput bukanlah pilihan. Jangan lupa anda harus ...’ dia mengacungkan jari kelingkingnya yang terlumuri oleh tinta. Beberapa saat setelah penonton bertepuk tangan, Dodit malah membuka semua tangannya dan berkata ‘ ... servis printer.’ Itu langsung pecah! Saya aja sampai ketawa gak berhenti-berhenti. Apalagi tampang datarnya itu lho, menunjang banget.

SHOW 7

SHOW 7 kali ini agak berbeda. Dengan tema ujian, kesembilan komika menggelar show di sebuah SMA Negeri di Jakarta yaitu SMAN 52 Jakarta. Mereka dibagi menjadi dua tim, yaitu tim biru dan tim putih. Tim biru terdiri dari: Dodit, Pras, Hifdzi, Liant dan Abdur. Sedangkan tim putih terdiri dari: David, Coki, Arif dan Dzawin.
Para komika di putaran pertama menjalani UTS (Ujian Team Stand Up) di SMAN 52 Jakarta. Setelah mereka semua perform, para siswa berhak untuk voting mana yang paling lucu dan pecah. Dan kemudian bagi tim yang kalah harus menjalani UAS (Ujian Akhir Stand Up) di Balai Kartini seperti biasa.
Ternyata yang kalah adalah tim biru. Padahal menurut saya di tim biru ada Abdur dan Dodit yang paling lucu dan menonjol, lho. Dengan itu tim biru menjalani UAS dan akhirnya mengantarkan Pras Teguh untuk closemic. Agak kecewa sih, soalnya saya suka sama act out-nya. Mungkin gak sebagus Ge Pamungkas (@GePamungkas) tapi saya rasa dialah yang paling bagus seangkatannya. 
Ohya, juri tamunya ganti, tapi tetep aja sesama bule. Tyson Lynch (@TLballer), suami dari artis Melaney Ricardo. Saya pikir ini gak ada bedanya sama Jono.

SHOW 8

Tema kali ini adalah perempuan. Asik, akhirnya para komika menunjukkan sisi romansa mereka, cieee. Di sini paling suka sama penampilannya Abdur dan Dzawin. Menurut saya, mereka berdua adalah komika yang paling pesat perkembangannya. Abdur dengan bit tentang ibunya sebagai pemegang piala citra kategori penonton sinetron garis keras di Indonesia, yang tidak suka anaknya bermuka terumbu karang dan juga suka mengompori artis sinetron untuk melempar gelas ke penjahatnya. Hahaha! Act out-nya juga lumayan, dan menambah kesan humor di penampilannya.
Di sisi lain, Dzawin mulai suka menggombali Feni Rose. Kelihatan banget dia jomblo, kasian ya. Kak Dzawin, saya juga jomblo lho! Ya walaupun tanggal 20 Juni kemarin saya baru aja sweet seventeen, saya udah bisa jaga warung kok. Karo opo mas e ...? Saya juga gak begitu tertarik sama layangan, jadi gak akan saya kejar walaupun gelasannya mahal.
SHOW 8 ini akhirnya mengharuskan Arif untuk closemic. Padahal saya suka sama suaranya, unyu! Mukanya juga unyu, hehe. Agak ngenes juga karena dia closemic sehabis curhat kalau dia jomblo selama 4 tahun. Ya sudah Kak Arif cari audisi dance aja ...

SHOW 9

Pada kali ini, para komika akan diajak berolahraga. Mungkin ini gak penting ya buat David Nurbianto, karena tiap hari dia sudah melakukan yang lebih mainstream yaitu olah emosi, hahaha. SHOW 9 ada yang berbeda, yaitu dengan adanya dua kali putaran. Waduh, gak pusing tuh dua kali muter? Ceilah.
Istimewanya lagi, SHOW 9 tidak ada closemic. Entah apa yang dipikirkan para juri, maupun pihak Kompas TV. Tapi saya sebagai penonton cukup senang, karena bisa melihat mereka satu kali lebih panjang, hehehe. Tapi kalian kira-kira paham gak dengan apa yang dipikirkan para komika? Saya tebak sih, kemungkinan besar para komika itu justru kecewa. Ya, mereka sudah capek-capek bikin materi, harusnya saingan mereka hilang satu, eh gak jadi. Bener gak? Bener gak siiiiiih??? (Hifdzi mode: on)
Lagi-lagi, saya suka dengan penampilan Abdur. Abdur yang sensi dengan acara Mancing Mafia, dan warga kampungya yang biasa tangkap paus sebesar Balai Kartini. Asik tuh kayaknya, hehe.
Ada kejutan buat Dodit di SHOW 9 ini, yaitu didatangkannya dua kakaknya, yaitu Mbak Nining dan Mbak Dewi! Cieee, Dodit kelihatan malu-malu kedoknya dibuka, hahaha. Dodit kena star-syndrome, waah sombong sekali. Lalu bahkan dia melarang ibunya untuk nonton dia di Balai Kartini! Ckckck ...
Ngomong-ngomong, juri tamunya kembali ganti menjadi Jono.

SHOW 10

Para komika diajak jalan-jalan ke PT. Lion Wings nih. Sambil melihat cara produksi barang, mereka juga diberi kesempatan untuk stand up dengan tema pekerjaan di situ. Kali ini ada permainan kecil juga, lho.
Jadi begini. SHOW 10 punya dua putaran bagi masing-masing komik. Putaran pertama dilaksanakan di PT. Lion Wings dan yang kedua seperti biasa di Balai Kartini. Penonton di PT. Lion Wings dapat memberi voting dengan memberikan satu kardus pasta gigi Zact pada komik yang mereka anggap lucu. Komik yang paling banyak terima kardus itu, berhak menentukan tema stand up di Balai Kartini.
Dengan membanggakan pekerjaan ibunya yang berkarir (di sawah), sedikit gombalan lewat lagu sampai satpam sekolahan swasta yang mengira dia adalah cleaning service, Dodit akhirnya mendapatkan kardus terbanyak. Dia pun berhak memilih tema dan yang terpilih adalah transportasi. 
Pada SHOW 10 ini akhirnya Coki menghembuskan napas terakhirnya. Napas terakhir di panggung SUCI 4 maksudnya. Saya bakal rindu dengan ketawanya yang khas, bit imajinatifnya dan delivery materinya yang cantik (cocok banget jadi host). Saya juga penasaran lho sama kereta kencana Nyi Roro Kidul yang bingung cari arah ... 
Sekedar info, kali ini host-nya diganti dengan Uus (@Uus__) dan Babe masih tetap. Juara SUCI 3 kok diganggu gugat ... hahaha.

SHOW 11

Karena komika yang tersisa di SUCI 4 ini ada enam orang, maka mereka akan battle ditambah dengan tema lingkungan. Seperti yang sudah dilakukan oleh season-season lalu, para komika akan dipasangkan dan disuruh buat materi berdasarkan kebiasaan lawannya. Dari enam orang dibagi menjadi dua tim, dimana Dzawin bersama Dodit dan Liant, sementara Abdur bersama Hifdzi dan David.
Menurut saya yang paling seru di pertandingan ini adalah Dzawin dan Abdur. Dzawin menirukan gaya Abdur dengan membawakan syair yang keren, sementara Abdur dengan absurd-nya menirukan opening Dzawin. Yang bikin saya ngakak adalah kata-kata Abdur tentang Dzawin: ‘di sini saja dia anak pesantren, di hotel anak setan.’ hahaha, seperti kelihatan kalau Dzawin dan Abdur ini berteman tapi juga berantem, semacam Tom and Jerry gitulah. Saya juga suka prinsip dari Dzawin yaitu: ‘Dipaksa, terpaksa, terbiasa, bisa, luar biasa. Sebuah lingkungan yang memaksa kita untuk terbiasa dan akhirnya bisa bahkan luar biasa.’
Di SHOW 11 juga ada game kecil, yaitu speak up. Dengan tema lingkungan, para komika, juri dan host-nya akan diberi sebuah kalimat dan mereka disuruh untuk melanjutkannya menurut imajinasi masing-masing. Kalimat pertamanya adalah ‘Kita harus menjaga lingkungan karena ...’ dan yang kedua adalah ‘Bila lingkungan terjaga, maka ...’
Jawabannya pun lucu-lucu. Saya sebutkan beberapa ya!
David: ‘Kita harus menjaga lingkungan karena kalau jaga parkir itu kerjaan gua.’
Uus: ‘Kita harus menjaga lingkungan karena ... semua ... karena cinta~’ (dia malah nyanyi)
Liant: ‘Kita harus menjaga lingkungan karena lingkungan tidak bisa menjaga dirinya sendiri.’
Lalu dari kalimat yang kedua ...
Raditya Dika: ‘Bila lingkungan terjaga, maka Yudha Keling bisa dikubur dengan tenang.’
Dzawin: ‘Bila lingkungan terjaga, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.’ (malah baca UUD)
Dodit: ‘Bila lingkungan terjaga, maka dia bangun tidur.’
Di penghujung acara, akhirnya Liant harus closemic malam itu. Wah, padahal materinya David ‘Liant kapan closemic?’ ... wah Kak David skandal nih ... wah ... hahaha, bercanda. Tetap semangat Ko Liant, semoga cepat jadi dokter ya ... 


SHOW 12

Show kali ini bukan menampilkan lima besar SUCI 4, melainkan menampilkan empat komika yang sudah di-closemic untuk unjuk gigi kembali. Entah berdasarkan penilaian apa, yang terpilih adalah: Coki, Liant, Pras dan Yudha Keling. Sedangkan para lima kontestan SUCI 4 diistirahatkan dengan tenang di bangku penonton paling depan, melihat teman mereka berjuang keras.
Show yang disebut dengan Babak #CallBack ini menurut saya paling bagus adalah Pras. Waktu tema liburan, saya paling suka sama bitnya tentang kelakuan angkot Padang. Yang diceperin sampe semut kalo lewat nunduk, dihias sedemikian rupa hingga ada yang salah sangka pameran mobil, cara mesinnya nyala dan kebiasaan ngebutnya. Itu semua gak lepas dari kemampuan dia untuk act out yang semakin bagus! Lalu untuk putaran kedua dengan tema all about SUCI 4, bit menirukan para kontestan lima besar SUCI 4 (minus David) juga pecah.
Dan benar, yang layak untuk masuk kembali ke SUCI 4 adalah Pras. Selamat Uda Pras!
Di SHOW 12 ini terasa spesial dengan pingsannya Dzawin, yang ternyata cuma akal-akalan dia aja buat ngerjain yang lagi ulang tahun. Ya, Om Indro Warkop dan salah satu kru Kompas TV Argalaras (@argalaras) berulang tahun hari itu. Uus sempet aja ngejailin Om Indro dengan cium pipinya, hahaha.

SHOW 13

Bertemakan fashion, keenam komika di-make over dan tampil ganteng-ganteng lho ... (ini ngomong gini karena biar dibales aja mention saya). Acho (@muhadkly) juga tampil sebagai komika tamu! Yang paling beda dari before ke after-nya itu menurut saya adalah Dzawin. Model bajunya simpel, tapi trendi. Gaya bajunya kayak anak zaman sekarang, lihat aja tuh bajunya dikancingin sampe leher, kan? Keren banget! Digulung selengan, baju dimasukkan sehingga kelihatan sabuknya yang rapi. Dipadu dengan jam tangan dan kacamata khas dia, Dzawin di SHOW 13 saya nobatkan menjadi malam terganteng dia. Tepuk tangan dulu boleh, dong!

Kekecewaan terbesar terjadi di SHOW 13 ini. Ya, komika yang follower-nya paling banyak seangkatan (dan dia sempat menyombongkannya ke Hifdzi) itu closemic. Siapa lagi kalau bukan Dodit Mulyanto. Saya juga gak paham ya sama ini, soalnya menurut saya penampilan Dodit malam itu bagus kok, seperti biasanya. Malah yang saya pikir closemic adalah Pras, karena closing-nya gak dapet.
Para penggemar Dodit pun menumpahkan kekesalannya, salah satunya lewat komentar youtube. Banyak dari mereka yang berpikiran bahwa Raditya Dika itu sirik sama Dodit. Ada juga yang berpikir Kompas TV mencari-cari rating. Duh, seheboh ini ya closemic-nya Dodit? Sampai ada yang fanatik banget; kalau nonton yang lain gak ketawa sama sekali, kalau nonton Dodit ketawa.



Yang saya salut dari Dodit adalah kata-kata terakhirnya. ‘Kata Mas Radit, ada dua tipe stand up comedy. Yang pertama itu mencerdaskan bangsa, dan itu muluk banget. Yang kedua, hello guys ini lho lucu. Dan keduanya sah, saya memilih yang kedua.’
Ya kalau menurut saya diterima aja, karena penilaian juri tidak dapat diganggu gugat. Mungkin ini hukuman buat Dodit, karena mengidap star-syndrome, hahaha. Ayo Kak Dodit cepat telepon ibunya, minta maaf sana ...


SHOW 14

Akhirnya, setelah tertunda dua show, lima besar komika SUCI 4 tampil juga! Kali ini mereka kembali berputar dua kali, biar bingung hahaha. Bercanda, maksudnya adalah dua kali tampil. Yang pertama bertemakan iklan dan yang kedua bebas. Hadirnya Bedu sebagai juri tamu membawa nuansa berbeda (karena biasanya bule).
David dengan video klipnya, Dzawin dengan sarungnya (dan dia sempat menggombali Feni Rose lagi), Pras dengan dance-nya, Hifdzi dan Abdur dengan gitar kecil mereka. Penampilan yang paling saya suka di SHOW 14 ini adalah dari Abdur. Walaupun suaranya tidak sebagus saudara sukunya (Glenn Fredly), tapi dia jago membuat syair dan puisi. Salah satunya dia memparodikan puisi ‘Tentang Seseorang’ yang dibawakan Dian Sastro di film Ada Apa Dengan Cina. Eh, Cinta. Dengan gayanya yang lucu, Abdur sukses membuat pecah Balai Kartini.
Berikut puisi ‘Tentang Seseorang’ versi Abdur. Asemblekeee!
Kulari ke hutan, cari kayu bakar. Kulari ke pantai, cari gurita. Teri, teri dan ikan asin beta benci! Ikan segar, beta jual di pasar. Bosan beta minum tuak. Enyah saja kau Ursula! Pecahkan saja gelasnya biar ramai! Gelas itu gratis kok. Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih, sumpah ini malaikat tidak ada kerjaan. Kenapa tidak jodohkan saja Marten dan Ursula! Bosan beta minum tuak, dan enyah saja Ursula. Seperti makan ikan asin campur terasi.
And that night, i’m so sad. Yang harus closemic adalah Hidfzi. Komika yang suka ngomong bahasa inggris seperti saya barusan ini memang menurut saya di putaran kedua tidak tampil maksimal, mungkin karena alat peraganya juga dipakai oleh komika lain. Lagipula ini sudah lima besar, lengah sedikit bisa jatuh.
Tapi lepas dari itu semua saya suka dengan gaya bicara Hifdzi. Saya jadi pengen mengutip bit dari Pras sedikit (SUCI 4 SHOW 12 #CallBack). Kak Hifdzi, gimana rasanya closemic? Sakit gak siiiiiih?!

SHOW 15

Empat besar SUCI 4 kali ini juga hadir dengan dua putaran! Pertama mereka akan bahas tentang piala dunia, lengkap dengan Rico Ceper (@rico_cepero) sebagai juri tamu. Lalu yang kedua adalah battle: Dzawin dan Abdur VS Pras dan David.
Di sini saya mulai menyadari satu komika. Ya, David Nurbianto. Perkembangan Abdur dan Dzawin memang bagus, namun tidak disangka ada kuda hitam lain selain mereka. Mungkin Kak David jadi kuda transparan ya, jadi gak kelihatan gitu. Sebenarnya saya sudah memasukkan David dalam pertimbangan dari SHOW 11, dan saya mulai was-was dengan perkembangannya. Beneran terjadi! Semakin lama David semakin matang dengan khas dan materinya. Padahal sebelumnya penilaian saya terhadap dia itu di bawah Dzawin, tapi sekarang dia terlihat lebih menonjol.
Kenapa saya bahas David Nurbianto di SHOW 15 ini? Karena saya paling suka dengan penampilannya, dari putaran pertama maupun putaran kedua. Salah satu bit yang saya suka adalah waktu David curhat tentang rasanya satu tim futsal dengan Raditya Dika.
Walaupun ada satu bit yang menurut saya agak kebablasan, sih. Yaitu bitnya tentang PERSIKABO, klub sepak bola dari kota asal Dzawin yaitu Bogor. David bilang bahwa PERSIKABO itu gak ada di manapun, bahkan di PS 1 bajakan juga gak ada. Dan juga singkatan PERSIKABO yang dia anggap Persatuan Ikatan Angkot Bogor. Lucu sih, penonton juga ketawa. Tapi mungkin bagi anak Bogor banyak yang tidak terima. Akhirnya komika betawi ini minta maaf lewat twitter! Setelah banyak orang Bogor yang tweetwar ke dia, hahaha.
Di SHOW 15 ini Dzawin juga mengeluarkan penampilan terbaiknya. Lucunya saat battle, dia malah ngeledekin Abdur juga! ‘Ini anak datang dari timur ke barat cari kitab suci!’ hahaha! Ketahuan jahilnya Dzawin ini kayak gimana, deh.
Dan akhirnya setelah melewati keseruan yang gokil, Pras harus closemic di SHOW 15. Menurut saya Pras juga mengeluarkan penampilan terbaiknya, kok! Tapi mungkin total nilai di mata juri masih di bawah para komika lainnya. Pertama kalinya dalam sejarah, Pras adalah satu-satunya komika yang harus di-closemic dua kali. Sabar ya, Uda! Saya akui act out Uda juga sudah berkembang baik, kok!

Well, kira-kira begitulah secara garis besar perjalanan SUCI 4 ini. Tentu saja tidak lengkap, karena yang saya tulis di sini kebanyakan adalah komika yang closemic dan komika yang saya anggap terbaik atau lagi kontroversial. Kalau mau tahu aksi-aksi komika lainnya yang tidak saya sebutkan, sana streaming di channel youtube-nya Kompas TV!


KHAS PARA KOMIKA DAN ISTILAH YANG TERLAHIR DI SUCI 4

SUCI 4 telah melewati berbagai masa dan perjalanan. Setiap komika berkembang menjadi lebih baik dan memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang Stand Up Comedy. Tidak berhenti sampai di situ saja, sejalan dengan perjalanan SUCI 4, mereka mulai menemukan semacam jati diri mereka masing-masing. Ya, mereka punya khas dan gaya sendiri-sendiri, yang berbeda dari yang lain bahkan dari season-season yang lalu.
Wah, apa saja, ya? Penasaran?
Menurut pandangan saya, istilah dan khas komika yang tertangkap di mata saya adalah sebagai berikut. Capcus!

Aduh mama sayange ...

Dengan logat timur yang khas, Abdur mengucapkan kata-kata tersebut dengan lucu. Terlihat di awal-awal show sepertinya dia tidak begitu menekankan kata-kata itu. Namun lambat laun dia mulai sering mengatakannya dan secara tidak sadar kini banyak yang menirukannya!

Aku sayang kalian ... kalian sayang gak siiiiiih?!

Sebenarnya ini biasa aja. Tapi karena yang membawakan itu sang ustad gahol Hifdzi, kedengarannya jadi lucu banget. Apalagi kalau dia udah sambil nari-nari khasnya itu, yang ngelus-ngelus perut tambunnya, hahaha! Janinnya minta dielus ya Kak Hifdzi? Peace ... tapi lucu kan? Lucu gak siiiiiih?!

Asemblekeee!

Sebenarnya saya tidak mau memasukkan ini, tapi ya sudahlah, saya pikir-pikir ini juga termasuk khas. Kata yang tidak jelas ini sering diteriakkan oleh Abdur ketika dia ada di VT maupun saat show (SUCI 4 SHOW 16 putaran pertama). Pras pun pernah menirukan gaya absurd-nya ini (SUCI 4 SHOW 15 putaran kedua).
Alasan saya tidak mau memasukkan ini adalah karena saya tidak mengerti apa artinya. Kak Abdur, jika kau sedang baca ini bisakah kau bantu saya?

Assalamualaikum!!!

Ini bukan istilah, tapi lebih ke khas. Logat dari betawi mungkin sudah sangat mendarah daging ya dalam David Nurbianto, sehingga salam pun udah kayak orang marah-marah. Ceilah ... Kak David jangan marah-marah mulu dong. Saya lihat dari show awal sampai show akhir nadanya sama terus. Kecuali pada SHOW 14 putaran pertama karena dia pantun dan SHOW 16 putaran kedua yang nadanya agak menurun. Entahlah, nervous kali udah tiga besar?
Juga ada versi khas dari Wendi dan Hifdzi. Yang Hifdzi, nadanya yang kayak lagi menahan sesuatu itu malah jadi daya tarik buat dia. Itu dari awal lahir cara ngomongnya emang kayak gitu ya? Tapi lucu kok lucu, hehehe.

Assalamualaikum. Ini gimana kabarnya pada sehat semua yaa, sehat yaa.

Gaya opening milik Dzawin ini tidak gampang ditiru oleh komika lain, lho. Buktinya waktu Abdur (SUCI 4 SHOW 11) dan Pras (SUCI 4 SHOW 15), mereka malah memplesetkannya jadi ucapan yang gak jelas dan absurd. Malah jadi kayak mbah dukun ... lalu pasien disembur! hahaha.



Hai sahabat! Ulala~

Ustad gahol dari Jogja ini punya kebiasaan menyapa para audience dengan kata sahabat. Walaupun tidak sering, tapi ketika ada yang mengatakan ‘hai sahabat!’  itu pasti dari Hifdzi. Lalu kemudian kata-kata ‘ulala~’ yang sebenarnya sudah nge-trend karena Syahrini. Hifdzi sempat juga memakai kaos dengan istilah yang saya pikir agak-agak ganjen itu di SHOW 14.


Kamu ... iya kamu ... i love you.

Ini komika paling penggombal seangkatan komika. Siapa lagi kalau bukan Dodit, komika yang walaupun mukanya biasa tapi penggemarnya luar biasa. Guru yang punya murid kayak Liant semua itu memang selalu unik dan anehnya banyak yang suka. Ini istilah andalannya apalagi kalau lihat cewek cantik ...

Karo opo mas e ...?

Istilah dari Dzawin ini sebenarnya tidak terlalu sering dipakai. Tapi namanya khas ya tetap khas. Lucu dan unik! Saya sebenarnya bingung karena Dzawin ini dari Jawa Barat ya, tapi kok bahasanya sama seperti daerah saya (Jawa Timur)? Harusnya kan bahasa sunda dan bahasa jawa itu beda men. Bagi yang gak ngerti, ‘karo opo mas e ...?’ itu artinya ‘dengan apa, mas ...?’ biasa di warteg-warteg kalau kalian pesan nasi, yang jual pasti tanya mau dengan lauk apa.
Dan saya ingat betul waktu Abdur mengucapkan istilah ini (SUCI 4 SHOW 11). Itu sumpah gak enak banget di telinga. Kak Abdur jangan diulangi lagi, ya. Hahaha!



Selamat malam, masyarakat.

Opening yang cukup unik dan menarik. Tiap show Dodit selalu menggantinya dan ternyata dia tidak kehabisan kata, ya. Kata ‘masyarakat’ yang saya tulis di atas itu hanya salah satu dari banyak kata yang dia gunakan. Dodit Fans Club, penduduk, kerabat, muda-mudi masa kini, para fans, fashionista, dan beragam lainnya.

Stop tipu-tipu!

Lihat aja udah pada tahu dong ini istilah dari siapa. Yap, Abdur! Seperti istilah ‘aduh mama sayange ...’ istilah ini sebenarnya juga lumrah dan biasa di daerah Timur (sepertinya sih, lha wong saya gak pernah pergi ke sana). Bisa kita lihat dari Arie (@Arie_Kriting), saya pernah melihat dia mengatakan ‘stop tipu-tipu kau e!’ dan itu merupakan suatu bukti.
Tapi di telinga kita? Jelas terdengar asing. Jadi, give applause buat Abdur yang telah membawa kosa kata sukunya untuk menjadi trend di seluruh Indonesia. Yeee!

Kira-kira itu yang bisa saya tangkap, kalau ada yang gak ketangkap berarti saya bukan kiper yang baik. Boleh kasih saran di komentar kalau ada khas dari para komika yang gak sempat saya masukkan!


PELATIHAN PARA KOMIKA DAN VT YANG GOKIL DI SUCI 4

Pada bagian ini saya akan membahas salah satu kegiatan para komika di karantina. Mereka gak cuma nulis materi aja. Kalau gitu doang buat apa sponsor? Ciaa ciaa ciaa. Jadi selain buat materi dan stand up, para komika juga dilatih untuk menjadi komika yang lebih baik. Selain agar bisa tampil maksimal di panggung (dan gak malu-maluin para juri yang sudah memilih mereka), pelatihan itu juga bakal jadi ilmu yang berguna sampai seterusnya.
Dari video opening SUCI 4 di tiap show, kita bisa tahu apa-apa saja yang telah mereka pelajari selama karantina. Setelah saya kembali nonton di youtube (kalau cuma bermodalkan ingatan waktu nonton di TV pasti susah men!), ini yang saya dapat.

Pelajaran dari Raditya Dika dan Mosidik (@mosidik) tentang pengalaman mereka dan tips-tips performance, writing-class dari Isman (@ismanhs), share pengalaman dari komedian senior Yadi Sembako, kelas yoga di Celebrity Fitness (kasian ya Hifdzi, hahaha), mentoring dari Ge Pamungkas, kelas akting dari artis senior Mathias Muchus, Public Speaking yang dimentori oleh Erwin Parengkuan, kelas motivasi, jalan-jalan di PT. Lion Wings dan Ancol serta Jungle Land, mentoring dari Pandji (@pandji) dan yang terakhir adalah kelas Finance.


Ada yang serius, tapi ada juga yang menyenangkan. Ya, para komika juga diajak untuk shooting VT agar tidak tegang menjalani kompetisi. Kedoknya sih diajak shooting, tapi sebenarnya mereka bersenang-senang membuat kenangan. Cieee ...
Dan kalian tahu nggak sih, VT yang dibuat itu lucu-lucu. Walaupun hanya berdurasi tidak sampai satu menit lebih, itu cukup untuk membuat kita tertawa. Beberapa yang akan saya bahas di sini adalah VT yang paling saya suka dan bikin saya ngakak. Maaf karena tidak banyak, sebenarnya lucu semua, tapi kayaknya tangan saya bakal gémpor kalau ditulis satu-satu. Maklumin ya!

Dzawin SHOW 1: ‘Pertama-tama gua ikut stand up, sayang, gua nervous. Dua-dua, gua sayang ibu, tiga-tiga, sayang adik kakak.’ Ini apaan coba, hahaha. Mana Dzawin yang keringetan itu ternyata lagi main Flappy Bird lagi.

Abdur SHOW 2: Musik itu cerminan jiwa. Makanya ada pemimpin yang buat lagu. Sekedar biar dibilang punya jiwa.’ Cieee Kak Abdur kritik sosial, hahaha. Tapi saya suka sama kata-kata ini, sampe saya bikin status di facebook lho ...

David SHOW 4: Adegannya David Nurbianto lagi lari-lari serius kayak ngejar buronan. Lari, lari, lari, tegang, tegang, tegang, eh ternyata ujung-ujungnya dia ngejar orang yang jualan pulsa berjalan. Ngutang lagi!

Sri Rahayu SHOW 4: Sri jalan dengan angkuh ditemani dengan Abdur dan Wendi sebagai bodyguard-nya. Sri dapat telepon dan bingung kok tidak ada suaranya. Ya jelas tidak ada suaranya wong handphone-nya kebalik ... ‘Hola? Hola?!’

Arif SHOW 4: ‘Apa sih yang Arif gak bisa? Banyak.’ Sebenarnya saya ngakaknya tuh karena Arif gak pantes pake baju yang seperti debt collector itu. Aduh, ngakak pokoknya!
Yudha Keling SHOW 5: Waktu Yudha Keling pake kostum hantu, orang gak takut. Tapi waktu dia lepas kostumnya dan nampak wajah aslinya, orangnya malah lari. Hahaha!

Dzawin SHOW 5: Sutradara menyuruh Dzawin untuk akting seakan-akan udah lama gak lulus kuliah, terus diputusin pacar, udah gitu motornya ilang. Dzawin malah nangis di tempat dan bilang ‘Itu beneran masalah saya pak ... cuma bapak yang bisa ngerti saya ...’ kemudian memeluk David (si sutradara).
Dodit SHOW 6: ‘Saya sebagai calon presiden komika, harus memahami rakyat. Maka saya harus blusukan.’ Habis itu Dodit emang blusukan ... blusukan di semak-semak. Hahahaha! Aneh banget.

Coki SHOW 7: Coki berperan jadi anak SMA culun yang suka dipalak preman. Pras (si preman) nanya Coki, dia mau kemana? ‘Mau pulang bang ... ke dunia lain ...’ hahaha melas mukanya! Waktu dipalak Pras si Coki mau aja tapi dia minta anter pulang. Lah anehnya Pras malah mau dan nggendong Coki ...

Coki SHOW 8: ‘Sayang, bapak kamu ... bapak aku ya? Berarti kita sodaraan dong. Hahaha!’  Coki dengan tawanya yang khas dan apalagi si pemeran cewek juga bisa mengimbanginya, jadi bikin saya ikut ketawa!

David SHOW 9: ini VT yang paling bikin saya ngakak. David berperan sebagai pemain sepak bola dan dia mulai beraksi. Di tengah itu semua ada Dzawin yang berperan sebagai komentator bola. ‘Ceilah Bang Dapit ... bawa-bawa bola, bininya gak dibawa Bang? Ini nih yang anaknye lima nih ... yang tiga anak orang yang dua anakonda! Yak ditendang eee ditendang eee siapa suruh shoot?! Ngapa Bang marah-marah kayak sembako belum dijual!’

Coki SHOW 9: Udah banyak gaya pake siram air minum ke muka biar kelihatan keren dan basah, udah ngomong dengan kecenya kalo dia itu bersepeda bukan karena gaya tapi back to basic, eh ternyata back to basic-nya itu naik sepeda roda tiga. Kak Coki ... berat banget hidupmu.

David SHOW 10: berperan jadi satpam, David memeriksa kebersihan kuku para pekerja. Ada yang dikatain habis main gundu, dikatain gede banget kayak pete, dan yang terakhir ada pekerja yang malah kukunya dicat (pekerjanya cowok macho lho). Reaksi David apa? ‘Iiih kok sama sih ... gantian besok ya ... iiih ... jadi malu ....’ dan untuk pertama kalinya saya berpikir kalau Kak David itu lekong! Bercanda bercanda.

Abdur SHOW 10: Abdur berperan jadi pelamar pekerjaan. Waktu ditanya apa yang akan dilakukan jika diterima di perusahaan ini, Abdur tidak tahu. Hifdzi (yang mewawancarai) jadi kecewa dan menyuruh Abdur untuk ganti posisi (Abdur bertanya, Hifdzi menjawab). Tapi percakapan mereka malah melenceng dan akhirnya Hifdzi yang keluar dan Abdur sok-sokan jadi bosnya.

David SHOW 11: David yang lagi potong-potong rumput, heran ada rumput keras. Ternyata rumput keras itu adalah baju pedalaman dari Abdur! Yang lucu di sini Abdurnya, saya gak tahu dia ngomong apa tapi lucu aja, beneran! David menambah kelucuan dengan muka datar dan komentar ‘Lu bocah mane ...? Ini gua yang nyasar apa lu yang nyasar?’
Liant SHOW 11: Liant yang mengatakan pesan moral bahwa kita harus menjaga lingkungan dengan menyiram tanaman, ini si makhluk pedalaman muncul lagi. Yap, waktu Liant menyiram tanaman, tiba-tiba muncul Abdur dan teriak ‘Sumber air sudekat ...! Sumber air sudekat ...!’

Coki SHOW 12 #CallBack: Coki berkata kalau naik wahana itu gak perlu yang serem-serem. Yang penting sensasi! Dan dia ternyata naik apa? Naik semacam bom bom car sama Dzawin di sebelahnya. Absurd-nya lagi, Dzawin setelah marahin Coki malah ikutan teriak histeris. Yaelah ...
Pras SHOW 12 #CallBack: Pras ngajak para komika untuk naik suatu wahana. Setelah itu, David bingung kok Pras gak teriak sama sekali waktu naik wahana? Dan plot twist-nya adalah Pras menjawab dengan nada tinggi kayak teriak-teriak. Hahaha!

Pras SHOW 14: Menirukan iklan tokokardus dot com. Pras memakaikan baju ke Hifdzi yang ternyata itu baju zaman Hifdzi bayi. Dan yang bikin saya ngakak adalah ekspresi Hifdzi yang melongo, polos, aduh pokoknya! Hahaha!
Dzawin SHOW 15: Udah keren-keren bisa masukin bola ke gawang, eh ternyata gol bunuh diri. Di sini yang lucu itu ekspresi Dzawin waktu dimarahi David (kipernya)! ‘Ya kan sama aja ... gol ...’ David nyaut: ‘Ya beda lah! Lu bisa maen kagak sih ...!’ kemudian Dzawin dengan melasnya bergumam: ‘gol tapi ... ah lu mah gitu sih ...’  
David GRAND FINAL: David keluar dari mobil udah kayak artis terkenal. Banyak wartawan yang menghampirinya (yang jadi wartawan temen-temen SUCI 4). Di sini yang lucu Dzawin, itu dia malah bawa laptop dan tanya 'Pak nama ibu saya siapa pak?!' Lalu Pras yang bawa handphone bukan buat ngerekam tapi buat selfie.
 

YANG BERBEDA DI SUCI 4

SUCI 4 merupakan ajang kompetisi Stand Up season terbaru. Berbekal belajar dan pengalaman dari season sebelumnya, SUCI 4 terancang dengan apik dan berbeda. Dari segi panggung, keunikan tiap komika dan lain sebagainya. Oh, dan ada juga event yang menarik.
Apa saja ya? Menurut saya sih sebagai berikut.

Adanya sponsor utama

Mungkin karena Stand Up Comedy sudah mulai digandrungi masyarakat, sebuah sponsor pun tertarik untuk bekerja sama dengan Kompas TV. Jika sebelumnya tidak terlalu lama sebuah sponsor itu bekerja sama, kali ini berbeda. Sebuah produk pasta gigi ZACT sudah bekerja sama dari awal untuk menjadi sponsor SUCI 4 ini, dan bahkan membantu Kompas TV untuk menggelar audisi SUCI 4.
Kenapa saya bilang sponsor utama, karena produknya ini sampai dimasukkan dalam kata-kata. Yaitu: Stand Up Comedy Indonesia season 4, e-ZACT-ly confident, let’s make laugh!

Callback

Ini adalah sebuah hal baru bagi SUCI. Ya, dengan adanya Babak Callback, para komika yang sudah closemic dipilih untuk tampil lagi di panggung SUCI 4. Walaupun tujuan diadakan Babak Callback ini masih gak jelas ya buat apa.

Hadiah untuk juara 3

Jika di season sebelumnya juara 3 tidak mendapatkan hadiah, kali ini berbeda. Juara 3 mendapatkan sebuah sepeda motor bebek! Lumayan, buat goncengan kalau malam minggu ...
David Nurbianto pun sempat membuat materi berdasarkan hadiah ini. Dia kan tukang ojek, motornya kredit pula. Lihat ada hadiah motor, dia jadi pengen pamerin ke sesama tukang ojek. Hahaha!

Hadirnya tokoh khayalan

Para komika tidak hanya melucu, tapi secara tidak sadar mereka telah membuat suatu karakter yang kita bahkan gak tahu mukanya gimana. Kebayang gak sih, kita kok bisa ketawa ya sama sebuah tokoh tapi kita sendiri gak tahu perawakan tokoh itu sendiri?
Coba tanya diri kalian sendiri. Kalau kalian dengar kata ‘Ursula’ pasti sudah ketawa-ketawa sendiri. Ya, otomatis kita akan teringat dengan bit-bit yang dibawakan oleh Abdur. Dari dia yang suka potong poni, potong bebek, sampai kalo matanya kedip itu kanan dan kiri gak kompak. Lalu juga Marten, pacar Ursula yang punya golongan darah AB- dan yang kalo buat akte kelahiran antri di pohon Kedondong 1.
Selain Abdur, Pras juga punya tokoh ciptaan. Mereka bernama Siti dan Zubaidar. Ini saya gak tahu dia mulai mengatakannya dari kapan, tahu-tahu muncul saja gitu. Walaupun tidak sesering Abdur, ketika kita mendengar kata ‘Zubaidar’ pasti pikiran kita akan mengarah pada komika Padang satu ini. Dan ketika saya jalan-jalan di TL-nya Pras (biasa, kurang kerjaan. Kalo lagi ada kerjaan ya kerjaannya saya tinggal), sampai ada kaosnya!



Host yang serasi

Saya menonton SUCI dari sejak season 2 (waktu itu saya dukung Ge), kemudian season 3 (saya dukung Muslim dan Alphi) hingga season 4 ini (kalian bisa tahu siapa yang saya dukung setelah bagian ini selesai). Di antara semua season, host yang saya pikir paling pantas dan serasi adalah Babe dan Uus. Mereka berdua kocak dan asik, apalagi spontanitas mereka yang bikin kita ketawa.
Bukan berarti host SUCI season lalu tidak lucu, tapi menurut saya perpaduan antara Babe dan Uus adalah yang terbaik dari semuanya. Dilihat dari segi saling menimpali maupun kekompakan mereka. Walaupun secara fisik juga melengkapi, sih. Babe yang pendek tapi keriting, sedangkan Uus yang tinggi tapi botak! Oh ya, daya spontan Uus itu bagus lho, saya bingung kenapa dia kok bisa closemic di minggu pertama. Nasibmu Kak ...

Juri; terkait jumlah dan posisi

Tempat duduk untuk para juri di season 3 berada di atas sedikit belakang. Jumlah juri pun masih tiga orang, yang dua Raditya Dika dan Om Indro, yang satu adalah juri tamu. Juri tamu ini sering berganti. Yang saya ingat adalah Tora Sudiro, Fitri Tropica, Alexandra Asmasoebrata, Jono dan Pongki (Jikustik).
Kali ini, posisi juri dibuat menjadi lebih dekat dengan komika yang sedang beraksi. Lalu dengan ditetapkannya juri ketiga yaitu Feni Rose. Juri tamu tetap ada, tapi diposisikan berbeda dengan ketiga juri. Letaknya di sebelah juri agak bawah sedikit. Juri tamunya berkisar di antara Jono, Tyson, Bedu dan Rico Ceper.

Kejutan di tengah show

Ulang tahun para komika, seperti Yudha Keling dan Arif. Kemudian ulang tahun Om Indro dengan salah satu kru Kompas TV, Argalaras. Tidak lupa ulang tahun dari Babe yang dihadiahi sikap lilin dari Uus! Hahaha. Banyak kejutan yang tercipta di SUCI 4 ini, menghadirkan tawa dan suka cita. Oh ya, seperti yang sudah saya jelaskan di SHOW 9, Dodit juga diberi kejutan dengan hadirnya kakak-kakaknya.

Komika VS Juri

Ini mungkin termasuk ke sebuah event yang gak disengaja ya, tapi biarlah saya masukkan di sini, karena memang ini juga hanya terjadi di SUCI 4.
Ya, meskipun di SUCI 3 lalu sudah ada Fico yang ngeledekin Raditya Dika ‘Abang, abang, gara-gara abang, si Anggi jadi suka nulis cerpen! Cerpen! Cerpeeen ... apaan gitu doang empat juta?!’. Di SUCI 4 ini justru Kak Radit yang cari gara-gara, dan itu berkelanjutan.
Para penggemar Dodit pasti sudah tahu. Yap, Raditya Dika mengomentari Dodit waktu SHOW 6: ‘Kalo ketawa ketawa aja, gak usah berkerut gitu mukanya. Itu kumis lo udah bergetar, seakan ngomong Lepaskan Dodit! Lepaskaaan!’ Dodit terlihat tidak kuat menahan tawa dan menoleh ke belakang dua kali!
Tidak berhenti sampai di situ, di SHOW 7 Radit kembali berulah: ‘Kalau ngeliat lo hari ini gue jadi inget pengalaman waktu pramuka dulu. Waktu kemah, ada anak desa yang sopan, baik, lucu. Dia jatoh palanya kena batu jadi bego kaya lu.’ Dodit hanya diam dan menahan senyum. ‘lo kalo ketawa ketawa aja! Itu kumis lo udah menjerit-jerit tuh ... lepaskan aku Dodit!!! Aku juga ingin bermain musik!!!’ Dodit yang sepertinya gak kuat menutupi mulutnya dengan biola. Hahaha! Tambah pecah suasana di Balai Kartini.
Dendam, di SHOW 8 Dodit membalas Radit: ‘Ada beberapa gelar untuk perempuan. R.A, Raden Ajeng, untuk perempuan jawa yang belum menikah. R.A, Raden Ayu, untuk perempuan jawa yang sudah menikah. R.A.Ditya, itu orang biasa yang belum menikah. Mas Radit senyum aja gak usah ditahan-tahan! Bulu hidungmu lho mas, bergoyang-goyang ... lepaskan Radit!!! Lepaskan Radit!!! Dan itu adalah bit terpecah dari Dodit! Penonton ketawa gak berhenti-berhenti sampai ada yang standing applause, itu gokil banget.
Dan lucunya lagi, sebelum Radit mau komentar, Dodit nyela dan bilang: ‘Mas Radit saya minta maaf ...’ Lalu Radit berkomentar: ‘... terus yang kedua, pas lo ngeledekin gue. Pas itu lo terlihat sangat luwes sekali, lancar sekali ...’ Dodit kembali menyela: ‘Saya lho sudah minta maaf mas ...’
Komika yang di-bully

Kalau kalian benar-benar mengikuti SUCI 4 dari awal, pasti sudah tahu yang saya maksud ini siapa. Ya, siapa lagi kalau bukan Yudha Keling! Komika yang lebih serem dari setan ini dari awal audisi aja udah kasian. Seperti yang sudah saya katakan di bagian Audisi SUCI 4 Jakarta, Yudha Keling ini dikata-katain sama Raditya Dika dan Om Indro. ‘Waktu gua merem, lucu. Tapi waktu gua melek, gua jadi berasa masuk rumah hantu.’ Itu komentar dari Om Indro. Raditya Dika malah lebih ekstrim: ‘Jadi gini, acara ini kan akan ditonton oleh anak-anak. Jadi kayaknya gak bisa.’
Begitu masuk show pun masih aja di-bully. Dari sisi juri maupun dari para komika lainnya, ckckck. Dan yang paling saya ingat komentar Raditya Dika adalah saat PRE-SHOW dan SHOW 1. ‘ ... mungkin gue bisa bikinin lo film, lo pemain utamanya, judulnya Manusia Setengah Jenglot.’ Dan di SHOW 1: ‘Ini juga motivasi, bagi orang-orang jelek bisa punya pacar cantik asalkan jadi komik.’ Lalu ada lagi tapi saya lupa di show berapa: ‘Orang juga tau lo layak dihina.’
Acara pem-bully­-an ini gak berhenti sampai saat dia closemic lho. Karena dia masih tetap mendatangi Balai Kartini untuk nonton, dia selalu jadi target. Salah satunya adalah Dzawin (SUCI 4 SHOW 8) dan Pras (SUCI 4 SHOW 12 #CallBack). Raditya Dika pun kadang masih menyebutkan Yudha Keling, seperti pada saat bermain speak up game (SUCI 4 SHOW 11) yang sudah saya sebutkan di bagian sebelumnya, lalu pada komentarnya untuk Dzawin di SHOW 16 putaran pertama: ‘... kalo naik gunung malem-malem gue titip salam buat Yudha Keling.’ Dan pada waktu Grand Final, waktu David menyebutkan Yudha Keling, Radit berkomentar bahwa dia sangat senang sampai standing applause. Gila tuh hahaha.
Menurut saya ini semua berasal dari dia sendiri, yang suka ngeledekin dirinya sendiri. Dia di-bully seperti itu kelihatan terima-terima aja, mungkin dia udah sadar ya.

Komika yang membawa alat musik

Untuk pertama kalinya dalam SUCI, ada seorang komika yang membawa alat musik biola, yaitu Dodit. Komik ini termasuk unik (dan langka, mungkin?) karena cara pembawaannya dengan muka datar dan watados seperti Fico (@ficocacola) di season lalu. Bedanya sama Fico, Fico gak bawa biola. Mungkin biolanya udah ditelen sama dia, soalnya biar gak ketahuan kalo dia lagi selingkuh sama botol.
Dodit ini juga termasuk dalam hal aneh di SUCI 4. Ya, walaupun dia tidak masuk dalam lima besar SUCI 4, tapi penggemarnya ngalah-ngalahin semuanya! Beuh. Video youtube-nya ada yang sampai jebol jutaan viewers!  Saat komika lain rata-rata follower twitter-nya belum sampai lima puluh ribu, dia udah seratus ribu lebih. Aneh banget kan. Ini Kak Dodit pasti pake santet nih. Hahaha!
Menurut saya pribadi sih, saya biasa aja sama komika satu ini. Karena seperti yang sudah saya tulis tadi, Dodit ini satu konsep dengan Fico. Saya dulu suka ketawa absurd kalau nonton Dodit. Tapi lama kelamaan saya mulai agak bosan dengan pattern-nya Dodit, menurut saya dia berada di zona amannya dan gak mau keluar dari situ, akibatnya dia gak berkembang sepesat komika lainnya dan mengantarkan dia pada closemic. Bukan berarti saya bilang Dodit gak lucu, lucu kok! Bukan berarti saya bosan dengan konsep deadpan, saya masih suka kok, buktinya saya selalu menikmati penampilan Beni.

Komika yang mengidolakan juri

Aneh tapi nyata. Hanya di SUCI 4, komika cewek yang menggombali juri Raditya Dika. Jika sebelum-sebelumnya sudah mainstream menggoda juri cewek, kini Sri Rahayu melakukan hal yang anti-mainstream.
Sri ini suka banget menggombali Raditya Dika, dan bahkan sampai mencubit pipinya! Mulai dari SHOW 1 sampai dia closemic. Beberapa yang saya ingat adalah sebagai berikut.
‘Kalian tahu kenapa badan saya kecil? Karena saya diciptakan dari tulang rusuk seorang pria kecil di sana ...’
‘Selamat malam calon ayah anak-anakku ...’
‘Selamat malam calon suamiku ...’
Oke, Kak Radit nikah yuk!’
‘Kak radit nanti kita bulan madu di mana?’
‘Selamat malam sang pemimpiku ...’
‘Selamat malam yang selalu memikirkanku sebelum tidur ...’
‘Selamat malam caleg dalam hatiku ...’
Dan banyak sebutan Sri untuk Radit di setiap show. Ini selalu bikin saya ngakak karena selain muka Radit yang lucu, tingkah Sri juga aneh-aneh. Memang dia itu kecil, ringan dan tipis! Tanggapan Radit juga lucu, saya hanya ingat tiga panggilan Radit untuk Sri, yaitu ‘Azab kuburku’, ‘Korban tabrak lariku’ dan ‘Calon istri tukang kebunku’.
Sampai sekarang pun gak ngerti ya, padahal Sri kan pendek. Daripada suka sama Radit, mendingan kan sama Uus, sang host SUCI 4 yang setinggi pencakar langit. Lumayan kan bisa memperbaiki keturunan. Saya pernah nanya ke Kak Sri tentang ini, dan dibalesnya ...



Opening yang menarik

Salah satu yang bikin saya tertarik sama SUCI 4 ini adalah opening-nya gokil. Sepertinya pihak Kompas ini gak kehabisan ide ya, salut deh buat Kompas TV! Dan gak lupa bantuan dari para komika yang memerankan opening tersebut jadi lebih pecah dan seru.
Banyak opening yang menarik, seperti misalnya waktu jadi setan semua, demo, senam yang dipimpin oleh Feni Rose (maaf yang waktu Babe gak saya sebut senam tapi lebih ke kesurupan), nyanyi walaupun suaranya fals semua, dan banyak lainnya. Yang sampai sekarang masih nyantol di pikiran itu ada dua. Waktu SHOW 11 tentang lingkungan dan SHOW 15 tentang piala dunia.
SHOW 11 menampilkan para komika yang berakting. Di sini sentralnya adalah Hifdzi sebagai pohon, itu pantes banget hahaha! Apalagi dengan logat dia yang khas, akting dia yang bagus dan muka dia yang kalo diem aja lucu. Komika lainnya pun menambah keceriaan seperti kalo gak salah Abdur jadi monyet (dan anaknya jerapah, hasil kawinan dia dengan komodo jablay) dan Dzawin jadi pecinta alam yang gokil.
Kemudian SHOW 15, menampilkan pertandingan sepak bola. Sumpah ini absurd banget, tingkah para komika itu lucu-lucu! Sebenarnya host-nya juga menunjang, saya masih ingat gimana Babe salto dengan kerennya hahaha. Lalu bikin piramida-piramida gak jelas gitu, ah! Kompas TV harusnya juga upload lah opening-nya!

Smile

Saya sebenarnya gak tahu fungsi dari smile ini apa. Saya rasa itu tidak mempengaruhi penilaian para juri, tapi lebih ke memberi tahu komika secara konkrit bagaimana penampilan mereka. Ada dua jenis smile, yang pertama gambarnya memang senyum dan yang kedua sedih.
Dan saya masih ingat waktu host menirukan kebiasaan juri ini. Saya lupa waktu penampilan siapa, tapi yang jelas ada di SHOW 15. Di situ Babe berkomentar sok-sokan kayak juri dan kemudian dia pegang kepala Uus dan memperlakukannya seperti smile. Ngakak!
Eh, di sini smile maksudnya itu gambar senyum lho ya, bukan buah setan yang dibuat oleh Donquixote Doflamingo.

SMS komika terfavorit

Waktu awal show saya agak kaget, kok ada sistem SMS nih? Wah, jadi gak adil dong kalo kayak gini! Eh ternyata, SMS tidak menentukan siapa yang closemic, tapi menentukan komika terfavorit tiap minggunya. Jadi komika yang terpilih tiap minggunya bisa dapat hak untuk menentukan urutan tampil. Walaupun menurut saya gak spesial-spesial amat ya, efeknya.

Variasi tempat stand up

SUCI 4 selain diajak untuk shooting VT, diajak juga untuk stand up dan open mic di salah satu dari berbagai tujuan rekreasi mereka. Seperti misalnya mereka diajak ke Ancol, mereka bisa openmic. Selain itu ada juga PT. Lion Wings dan SMAN 52 Jakarta yang dijadikan sebagai tempat show stand up.
Mungkin biar fresh kali ya. Saya juga setuju, karena para komika akan menemui penonton yang istilahnya lebih spesifik seperti pekerja dan anak-anak SMA. Mereka harus tahu bagaimana cara menghadapi jenis-jenis penonton.

The 3rd Winner SUCI 4

Kalian tadi pasti bingung, kenapa waktu bagian PERJALANAN SUCI 4 saya hanya me-review sampai SHOW 15 saja?
Oke, saatnya saya buka kedok saya, hahaha! Saya adalah salah satu dari DZAWINRANGERS! Yeee! Jujur saya capek dari awal harus nge-review secara keseluruhan biar kesannya gak fokus ke satu komika. Kan gak semua yang nge-fans sama Dzawin, jadi istilahnya saya harus universal lah. Ini karena saya Dzawinrangers makanya saya bikinin satu bagian khusus buat Kak Dzawin ...
Oh ya, Kak Abdur bisa skip bagian ini kalau gak sudi baca.

Apa yang membuat saya suka dengan Dzawin?

Pertama kali nonton Dzawin di PRE-SHOW, saya sebenarnya sepikiran dengan Abdur: ‘Ah ini anak paling satu show dua show pasti closemic.’ Itu beneran saya mikir begitu. Karena saya gak lihat ada khas khusus dari dia, kalaupun materi islami itu akan sama seperti Hifdzi (secara dia adalah mahasiswa sastra arab). Tapi lama kelamaan, saya tahu bahwa kekuatan Dzawin ini ada di bit-bitnya tentang pesantren. Berbekal dengan pengalamannya selama enam tahun di pesantren modern daerah Banten, Dzawin selalu membawakan materi yang nyerempet hal-hal pesantren.
Kalau kalian pikir saya suka dengan Dzawin itu karena bitnya tentang pesantren, kalian salah. Karena saya adalah seorang nasrani. Jadi saya sebenarnya biasa aja dengan materi-materinya, senang nggak tapi benci juga nggak. Saya suka Dzawin bukan karena dia ganteng. Kalau saya milih komika berdasarkan kegantengan, saya dari dulu pasti milih Arif. (saya tidak bilang Liant karena saya sudah bosan. Soalnya di sekolah, teman-teman saya itu kayak Liant semua)
Simpel, apa yang saya suka dari Dzawin adalah: gaya bicara, kelancaran dan intonasi.
Gak tahu ya, suka aja sama gaya bicaranya Dzawin. Dia juga lancar dalam delivery materi. Karena dia menghapal materi dengan getol, di panggung itu rasanya jadi kayak mau cepat-cepat selesai, jadi ada beberapa kali dia sempat mengulangi kalimat (seperti membaca). But it’s okay, itu metode dia dan saya pikir itu tidak terlalu mengganggu.
Selain lancar dalam delivery maupun gaya bicara, saya suka dengan intonasinya. Halus, lembut, bening kayak kobokan pecel lele. Bercanda bercanda, hehe. Intonasinya pas, tidak terlalu tinggi dan memang terkesan lembut, apalagi jika dibandingkan dengan David Nurbianto dan Abdur yang keras dan suka teriak. Mungkin bawaan dari orang Jawa Barat ya, katanya orang sana itu halus kalo ngomong.
Tapi di atas itu semua, yang paling saya sukai adalah perkembangan Dzawin selama SUCI 4. Saya gak lihat mana yang paling lucu terus saya dukung dia, nggak men. Ketika semua orang heboh dengan Dodit, Yudha Keling dan Coki, saya masih memandang objektif. Jalan ke SHOW 5, pandangan saya mulai fokus ke arah Dzawin dan saya mulai suka.
Saya amati terus, lama kelamaan Dzawin berkembang lebih baik dan saya memutuskan untuk mendukung dia. Dan benar, di show-show selanjutnya dia tampil lebih pecah dan nuansa pesantren dia itu kuat banget. Saya aja sampai penasaran, gimana sih rasanya tinggal di pesantren itu? Hidup serba terbatas, makan seadanya, tanpa gadget, prinsip yang diajarkan, kesederhanaan, aturan ketat dan lain-lain. Walaupun saya tahu saya gak bakal bisa masuk pesantren, tapi Dzawin mampu membuat saya jadi pengen merasakannya. Wow! Keren gak sih komika yang satu ini?

SHOW 16

Saya akan bahas SHOW 16 sekarang. Dengan tema showbiz dan kesehatan, ketiga komika akan stand up dua kali. Ditambah dengan kehadiran Soleh Solihun (@solehsolihun), komika profesional meskipun tanpa teknik, hahaha.
Putaran pertama dan kedua, sayang sekali saya rasa yang terbaik adalah Abdur. Mungkin karena pada waktu itu ayahnya hadir, jadi ada semacam energi positif masuk ke dalam dirinya sehingga tampil dengan maksimal. Dia pun langsung masuk ke Grand Final.
Dzawin juga menampilkan yang terbaik. Namun karena rivalnya adalah seorang David Nurbianto, komika yang juga saya akui perkembangannya pesat, mungkin berat bagi Dzawin. Seperti di ulasan saya pada SHOW 15 tadi, sebenarnya penilaian saya terhadap David itu di bawah Dzawin. Perkembangan mereka seperti saling kejar-mengejar dan di SHOW 16 ini sayangnya David terlihat lebih unggul sehingga Dzawin harus puas menempati posisi tiga di SUCI 4.
Walaupun tidak ada closemic, tapi suasananya tetap seperti closemic. Jujur saya ikut terharu waktu lihat tayangannya. Saya terharu lihat David yang sujud untuk beberapa saat, lihat Dzawin yang tersenyum, dan Abdur yang seakan ingin menangis.
Apalagi waktu kesan dan pesan yang disampaikan oleh Abdur dan David. Abdur, seperti yang sudah saya tulis tadi, dia berkata bahwa dia awalnya menganggap remeh Dzawin. Dan dia tidak menyangka bahwa Dzawin mampu bertahan sampai di tiga besar.
 Kemudian, berdasarkan ingatan saya, David berkata-kata: ‘ ... ada kalanya gue duduk sebagai juri dan Dzawin jadi peserta. ... belajarin materi sampe pagi, gue gak bisa sekuat itu. Dzawin tau dia gak punya kelebihan seperti yang lain tapi dia tau cara untuk bertahan sampai sini.’
Lalu pesan dan kesan dari Dzawin: ‘ ... sebenernya gua gak pengen nangis saat tiba hari yang kayak gini. ... gua dari dulu takut kalo gua closemic gak ada yang nangisin gua. ... Abdur katanya bakal sujud syukur kalo gua closemic, hahaha. ... terima kasih semuanya yang telah mendukung, sampai ada Dzawinrangers, gua ga nyangka bisa ada fanbase. ... waktu SHOW awal-awal dulu gua inget banget gua ngomong kalo anak pesantren itu dianggap hanya bisa ngaji dan ceramah. Tapi sekarang gua berdiri di sini dan ngebuktiin bahwa itu salah!
Itulah yang seingat saya mereka katakan (maklum kapasitas otak terbatas). Tapi yang pasti, akhir dari SHOW 16 ini adalah yang paling bikin saya terharu.


AFTER LIFE SUCI 4TWITTER

Judulnya udah kayak lagunya Avenged Sevenfold nih, hahaha. Di sini saya akan bahas bagaimana keadaan Dzawin setelah menjadi juara 3 SUCI 4.
Setelah SHOW 16, saya iseng search username Dzawin di kotak pencarian. Dan saya lihat mention-mention yang datang, semua pada sedih! Kak Dzawin sendiri nge-tweet dengan emoticon :’).
Kalau saya sendiri lebih bersifat ke idealis. Kalau Dzawin juara 3, yaudah. Gak usah nyesel, buat apa nyesel kalo udah terlanjur terjadi. Gak usah sok-sok sedih banget. Ngapain men, Dzawin kenal sama kita juga nggak kan. Hehe. Ya kalo sedih biasa sih masih normal ya, saya waktu itu pernah lihat gitu tweet yang mengganggu banget buat saya, sedihnya itu seakan-akan dunia mau hancur. Aduh nyai sayangeee ...! Biasa aja keleus.
Dan juga, maaf! Saya bukan fans fanatiknya Dzawin. Meskipun saya suka, saya tidak sampai pasang foto Dzawin seperti Dzawinrangers lainnya. Saya tidak munafik, saya juga suka komika lain walaupun nomor satu tetap Kak Dzawin dong!
Beberapa waktu kemudian, mulai deh pada ganti semua avatar-nya, nama twitter-nya bahkan header-nya yang terlihat semakin menggila. Gambarnya semuanya sama: bernuansa biru, ada angka tiga dan tulisan yang saya gak ngerti tapi kelihatannya tulisan arab, dan di sebelahnya ada foto Kak Dzawin yang menang juara 3. Keren lho!
Dan yang baru-baru ini saya lihat, gak tahu ada permainan apa (maklum, saya gak tiap hari mantengin TL-nya dia), tiba-tiba pada tweetpic semua dengan takeline: Salam Tiga Jari. Saya tebak ini mungkin sekarang kan lagi demam pemilu ya, jadi mereka kayak semacam menirukan gaya dari salah satu capres. Kreatif men!
Yaa, pesan saya buat Kak Dzawin sih gak begitu spesial. Saya harap Kak Dzawin tetap semangat, gak kena star-syndrome seperti Dodit, sering-sering stand up biar saya bisa tetap nonton di youtube dan yang paling penting: teruslah berkembang menjadi komika yang lebih baik!
Oh ya, ustad harajuku itu siapa ya?! Sampe sekarang saya masih penasaran. Saya mention Kak Dzawin berkali-kali tapi gak dijawab. #AkuRapopo



GRAND FINAL SUCI 4


Akhirnya tersisa dua komika yang bertarung memperebutkan juara di SUCI 4. Abdur dari Timur dan David dari Betawi. Abdur berada di posisi aman sebanyak 14 kali, dan tidak aman sebanyak 2 kali. Sedangkan David berada di posisi aman sebanyak 15 kali, dan tidak aman hanya 1 kali.
Secara keseluruhan, kita sudah bisa lihat bahwa kedua komika ini mempuyai khas yang begitu kuat. Mereka membawakan materi khas daerah mereka, dengan logat mereka dan membungkusnya dengan apik.
Materi khas daerah mereka. Ya, Abdur yang berasal dari Timur tepatnya Nusa Tenggara Timur selalu membanggakan daerahnya. Bukan membanggakan sih, tapi tepatnya memberi tahu orang-orang di Barat bahwa di Timur itu keadaannya sangat jauh berbeda. Jalan yang cuma satu, kudet informasi, sekolahan dan teknologi terbatas sampai sifat orang Timur yang keras. Meski dia membungkusnya dengan tawa (dan kita tertawa), tapi kita bisa lihat betapa mirisnya kehidupan di Timur.
Yang kedua, David berasal dari pinggiran Jakarta, yaitu orang betawi. Kebiasaan orang-orang betawi, budaya dan sifat-sifat mereka sebenarnya secara tidak langsung telah tertuang dalam komika satu ini. Dari kue anti sosial dan gak mau goyang, hajatan yang meriah, suka kontrakin rumah sampai jenis-jenis penyakit yang aneh. Dan jujur di sini, saya jadi sadar bahwa walaupun betawi itu bagian dari Jakarta, tapi budaya mereka itu berbeda. Saya pikir Jakarta itu hanya sebuah kota metropolitan yang begitulah. Tapi ternyata ada suku betawi yang masih kental dengan budayanya dan itu menarik.
Walaupun di season lalu sudah ada perwakilan dari Timur dan Betawi yaitu Arie Kriting dan Iam, tapi saya rasa kedua grandfinalis ini punya persona mereka masing-masing.

Seperti biasa, grand final berlangsung selama tiga jam. Acara ini meriah sekali! Panggungnya dikemas secara berbeda dari biasanya. Selain ada tiga putaran untuk Abdur dan David, hadirnya keenam belas finalis SUCI 4, Pandji dan Comedy Buddy juga bikin pecah suasana! Oh ya, tidak lupa dengan komika tamu dari Malang, Dani Aditya (@daniaaditya) dan sahabatnya David, seorang rapper asli betawi Kojek Rap (@KojekRapBetawi).
 Penampilan-penampilan spesial dari mereka menunjang kemeriahan grand final malam itu. Saya paling suka dengan penampilan trio berbakat dari SUCI 4 yaitu Arif, Dodit dan Pras. Arif dan Pras dengan breakdance mereka lalu Dodit dengan biolanya. Jujur saya suka dengan penampilan Dodit, dia sudah tidak terlihat kaku dan santai sekali. Sehingga bit yang dia bawa akhirnya pecah dan gokil! Kenapa Kak Dodit gak kayak gini aja sih dari dulu? Dijamin gak closemic! Ini baru Dodit yang saya suka!


 Kemudian ada juga penampilan dari Uus dengan bahasa inggrisnya yang aneh, Pandji dan Comedy Buddy, orang-orang di balik panggung yang bertanggung jawab atas materi para komika. Comedy Buddy ini menurut saya adalah komika yang sebenarnya ya. Dari auranya terlihat mereka tidak hanya lucu tapi juga cerdas. Walaupun saya ingat ada beberapa punchline yang gak kena karena bahasanya ketinggian. Mereka adalah Gilang Bhaskara, sang komik cerdas dari SUCI 2 (@gilbhas), Arief Didu (@ariefdidu) dan Sammy Not A Slim Boy (@NOTASLIMBOY).
Putaran pertama dengan tema Jakarta, saya suka penampilan keduanya. Putaran kedua dengan tema politik, saya tidak berpihak pada dua-duanya. Abdur memang bagus dengan puisi yang berima semua, itu pasti sulit ya buatnya (dan saya suka itu!). Tapi puisinya terlalu panjang, walaupun di dalam puisinya memang ada beberapa titik tawa. Sedangkan David, saya setuju dengan komentarnya Raditya Dika yang intinya David terlihat sangat berusaha mencari materi sehingga menurut saya jatuhnya kurang enak. Putaran ketiga saya lebih suka David, karena dia terlihat lebih pecah. Tapi dari Abdur saya suka bitnya tentang tugu monas dan tugu pahlawan dijadikan flying fox. SAYA PASTI DUKUNG PEMBUATANNYA. Hahaha!
Seperti yang sudah saya sebutkan, saya suka dengan puisi yang dibuat oleh Abdur walaupun terlalu panjang. Sebagai siswi yang melek sejarah (Ceilah, padahal cuma gara-gara ada ulangan sejarah aja sebenernya), saya terkesima dengan puisi ini. Saya tahu ini pasti ada yang di-cut oleh Kompas TV terlihat dari adegannya, saya tidak tahu kenapa. Berikut adalah puisinya:

 Jaya Indonesia
Sebagai anak nelayan dari Lamakera, saya melihat Indonesia itu seperti kapal tua
Yang berlayar tak tahu arah
Arahnya ada, hanya nahkoda kita yang tidak bisa membaca
Mungkin dia bisa membaca, tapi tertutup hasrat membabi buta
Hasrat hidupi keluarga, saudara, kolega dan mungkin istri muda
Indonesia itu memang seperti kapal tua dengan penumpang berbagai rupa
Ada dari Sumatera, Jawa, Madura, Sumbawa hingga Papua
Bersatu dalam nusantara
Enam kali sudah kita ganti nahkoda tapi masih jauh dari kata sejahtera
Dari teriakkan kata ‘merdeka’ sampai sekarang ‘follback dong kaka ...’
Nahkoda pertama, sang proklamator bersama Hatta
Membangun dengan semangat pancasila dan terkenal di kalangan wanita
Ia pernah berkata mampu guncangkan dunia dengan sepuluh pemuda
Tapi itu kan kurang satu untuk tim sepak bola!
Kalau begini kapan kita ikut piala dunia?

Nahkoda kedua, tiga puluh dua tahun berkuasa
Datang dengan program bernama PELITA
Bapak Pembangunan bagi mereka, bagi saya tidak ada bedanya!
Penumpang bersuara berakhir di penjara atau hilang di lautan tanpa berita
Beda dengan Dodit Mulyanto hanya modal biola saja terkenal di Indonesia

Nahkoda ketiga, sang wakil yang naik tahta
Mewarisi pecah belahnya masa orba
Belum sempat menjelajah samudera ia terhenti di tahun pertama
Dibanggakan di Eropa dipermainkan di Indonesia
Jerman dapat ilmunya, kita dapat apa?
Antrian panjang nonton filmnya

Nahkoda selanjutnya, sang kyai dengan hati terbuka
Ia terhenti dalam sidang istimewa ketika tokoh-tokoh reformasi berebut istana
Potong bebek saja ...! Gitu aja kok repot, kata Gus Dur featuring Ursula

Nahkoda kelima, nahkoda pertama seorang wanita
Dari tangan ibunya bendera pusaka tercipta
Kata bapaknya ‘berikan aku sepuluh pemuda’ tapi apa daya itu di luar kemampuan ibu beranak tiga
Kalau mau sepuluh pemuda ambil saja dari followers-nya Raditya Dika
‘Cemungut ya kaka ...’

Nahkoda keenam bagian A
Kenapa bagian A? Sengaja biar tetap ada rima A
Dua pemilu mengungguli perolehan suara, dua kali disumpah atas nama garuda
Tapi itu hanya awal cerita
Cerita panjangnya terpampang di banyak media
Lapindo, munir, century, hambalang kami menolak lupa!
Kini, ia telah hadir di sosial media, mungkin bermaksud mengalahkan Raditya Dika
Setelah empat album yang entah seperti apa, mungkin dia akan membuat film ‘Malam Minggu Istana’

Teman-teman, kini 2014 telah tiba, saatnya kita kembali memilih nahkoda
Pastikan dia yang mengerti Bhineka Tunggal Ika, bukan boneka milik Amerika
Dia yang mengerti suara kita, suara kalau Indonesia bisa
Bukan suara Aitakatta, Eaa eaa, atau follback dong kaka ...

Inilah cerita kapal tua kita
Ada yang tidak percaya? Ada?
Sudah kalian percaya sajaaa!

Di show ini juga ada penyerahan penghargaan dari PaSKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia) untuk Kompas TV karena Kompas TV telah mengembangkan genre komedi baru di Indonesia, yaitu stand up comedy. Wow! Keren.
Tidak hanya Kompas TV yang mendapat penghargaan lho, Hifdzi juga! Bukan penghargaan sih, tapi lebih ke penobatan. Hifdzi dinobatkan sebagai Sahabat Komika! Yeee! Aneh tapi nyata, saya ketawa paling keras justru waktu Hifdzi, bukan waktu Abdur atau David. Habisnya ANEH BANGET! 'Gak kebayang ya kalo saya masuk Grand Final, karena disuruh bikin materi 24 menit harus lucu dan keren. Saya disuruh bikin materi 3 menit aja otak udah keluar dari kuping! Kupingnya Yudha Keling, di Monas ... mungkin 12 menit pertama saya lucu, 10 menit selanjutnya saya mulai mengeluarkan kata-kata aneh seperti biasanya saya lakukan yaitu ulala ... wucheleeee ... haaaa ...' Ngakak pol saya! Emang khas Hifdzi banget itu! Hahaha.
Setelah semuanya bersenang-senang, seru, terlihat dari para penampil yang mukanya sumringah, tibalah di penghujung acara. Abdur dan David berdampingan di panggung dengan host berada di sisi panggung. Host me-review komentar dari para juri untuk masing-masing komik. Setelah diselingi dengan backsound yang bikin deg-degan, akhirnya host meneriakkan dengan lantang bahwa JUARA SATU SUCI 4 ADALAH DAVID NURBIANTO!
Sorak sorai bergemuruh, semua bersuka cita. Dengan membawa pulang uang sebesar lima puluh juta rupiah dan sepeda ibu (kata Uus: sepeda motherrr), David meluapkan kebahagiaannya dengan menggigit-gigit jarinya! Yaa, saya gak tahu dia ngapain tapi itulah yang saya lihat di TV. Mungkin dia menahan tangis bahagia.
Sedangkan Abdur, sebagai juara dua dia membawa pulang uang sebesar dua puluh lima juta dan juga sepeda motor. Sebagai tambahan, Abdur, David dan Dzawin mendapatkan hadiah langganan K-Vision. Di sini agak kentang gitu ya Dzawin tiba-tiba naik ke panggung hanya untuk terima piala. Seenggaknya dia juga ada porsi openmic apa gimana gitu ...
Pandangan saya pribadi, dua orang komika ini sudah bagus, mereka tidak bisa dibandingkan karena mereka punya kekuatan tersendiri. Ini seperti membandingkan orang yang jago nge-dance dan jago nyanyi. Penilaian hanya berdasarkan pada performance mereka pada saat itu juga, misalnya si penari ini waktu nge-dance dia tiba-tiba kram, sedangkan si penyanyi perform dengan sangat sempurna. Jika ditanya siapa yang juara, maka si penyanyi, karena si penari tadi kram jadi penampilannya tidak sempurna.
Tapi bukan berarti si penari ini kalah dengan si penyanyi bukan? Seperti itulah pandangan saya terhadap Abdur dan David. Jadi bagi saya mereka berdua itu juara!
... ehm, ini berlaku juga buat Dzawin.